biografi

BIOGRAFI
Nama saya Umatul Khoiriyah, lahir di Magelang, 07 Oktober 1999. Tempat tinggal saya di Sobokarang, Girirejo, Tegalrejo, Magelang. Saya adalah anak ke 5 dari 5 bersaudara. Kedua Orang Tua saya berprofesi sebagai buruh. Ibu saya bernama Ismiyatun dan Bapak saya bernama Untung budiono. Kakak saya yang pertama yaitu seorang perempuan yang berprofesi sebagai Guru di sekolah Madrasah Ibtidaiyah Lebak 1 Grabag, Magelang. Dia sudah berkeluarga sejak tahun 2008 dan sudah memiliki anak satu (1). Kemudian kakak saya yang ke dua seorang laki-laki berprofesi sebagai Tentara Nasional Indonesia (TNI), sudah menikah tahun 2016 dan sudah di karuniai satu anak. Sedangkan kakak saya yang ketiga seorang perempuan, dia belum menikah dan berprofesi sebagai Guru di salah satu Sekolah Dasar di Salam, Grabag, Magelang. Dan kakak saya yang ke empat melanjutkan sekolahnya di progam studi keperawatan baru semester 4 di Universitas Muhammadiyah Magelang (UMM). Dan yang terakhir adik saya, seorang laki-laki yang masih bersekolah di Madrasah Tsanawiyah Yakti Tegalrejo, Magelang.
Sejak kecil saya selalu di ajarkan oleh bapak saya untuk selalu taat beribadah, baik kepada sesama, berlaku jujur dan sopan santun terhadap orang lain. Ketika berumur 5 tahun saya kepengen kakak-kakak saya yang memakai sragam merah putih sehingga waktu umur 5 tahun saya sudah bersekolah di Sekolah Dasar(SD) di daerah tempat tinggal saya, pada waktu itu sebenarnya saya hanya di titipkan oleh orangtua saya, namun waktu itu saya naik kelas dan akhirnya di lanjut hingga sampai kelas enam (6). Waktu kelas 3 saya pindah ikut kakak saya yang pertama di Madrasah Ibtidaiyah lebak 1, Grabag hingga kelas 6. Kemudian setelah lulus saya melanjutkan sekolah di Madrasah Tsanawiyah dawung, Koripan pada tahun 2010. Selepas lulus saya melanjutkan sekolah di Madrasah Aliyah Negeri(MAN) Tegalrejo, Magelang. Kemudian saya melanjutkan ke Universitas Muhammadiyah Magelang(UMM) di prodi Bimbingan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan pada tahun 2016. hingga saat ini saya baru menginjak semester 2.
Sejak kecil, orangtua saya mengajarkan kesederhanaan agar tidak kaget dengan keadaan yang ada, yang terkadang orang itu berada di bawah dan kadang di atas. Tidak selamanya orang itu berada di atas dan tidak selamanya orang bearada di bawah. Saya termasuk orang yang biasa dan tidak pandai, namun saya memiliki cita-cita seperti kakak-kakak saya. Orangtua dan kakak-kakak sayalah yang menjadi motivasi saya semangat untuk melanjutkan sekolah di perguruan tinggi. Terutama orangtua, sehingga saya bisa sukses dan membanggakan orangtua saya. Cita-cita saya seringkali berubah ubah waktu masih berada di bangku sekolah SMA/MAN. Awalnya saya bercita-cita ingin menjadi polwan(polisi wanita) namun sayang fisik tidak mendukung dan mata pun mins, sehingga saya urungkan niat dan tidak semangat lagi untuk bercita-cita sebagai polwan. Kemudian ketika berada di rumah sakit saya melihat seorang perawat, saya pun kepengen menjadi perawat, dan cita-cita saya yang terakhir ingin menjadi seorang Guru, Terkadang untuk membayar sekolah pun mengalami kendala, namun orangtua saya tetap optimis bahwa orangtua saya bisa untuk membiayai dan untuk menyekolahkan anak-anaknya sampai ke jenjang yang lebih tinggi. Kerja keras orangtualah yang membuat saya lebih semangat. Walaupun terdapat banyak kekurangan dalam diri saya, namun usaha dan terus usaha yang dapat saya lakukan, meski kadang jatuh dan tidak maksimal dalam melakukan usaha namun saya tetap bangkit untuk usaha kembali, karena tiada hasil tanpa usaha. Walaupun terdapat kerikil-kerikil banyak yang menghadang itu akan tetap saya jalani. Inilah hidup, tak ada guna jika tak ada semangat. Cukup dengan mengingat kerja keras orangtua untuk membangkitkan semangat saya ketika semangat saya mulai luntur. Sewaktu saya masih kelas 2 MAN, saya pernah berkerja sebagai pelayan di toko sepatu pada saat libur panjang. Walaupun cuma 2 minggu, namun saya merasa senang karena bisa membei uang untuk ibu walaupun cuma sedikit itupun tidak berarti dan saya mendapat pengalaman kerja yang cukup, ternyata mencari uang itu susah. Sehingga saya yang dulu bertele-tele dan tidak semangat, menjadi semangat dalam mencari ilmu.
Setelah lulus dari SMA atau MAN saya bingung ingin melanjutkan sekolah atau kerja, kemudian saya memutuskan untuk bekerja terlebih dahulu selama 1 tahun, mengumpulkan uang untuk biaya kuliah. Akhirnya bapak tidak mengijinkan untuk bekerja namun menyuruh untuk langsung melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi. Pada saat itu saya bingung ingin melanjutkan ke universitas mana, kemudian saya mendaftar di Stikes Surya Global(SSG) Yogyakarta dengan pilihan progam study keperawatan, saat itu saya sudah ketrima tinggal daftar ulang, namun bapak tidak membolehkan untuk melanjutkan ke Stikes Surya Global(SSG) Yogyakarta karena jauh dan di sana harus berada di asrama, berhubung tidak di ijinkan kemudian saya mendaftar di Universitas Negeri Tidar(UNTID) dengan memilih program study bahasa inggris, namun Allah berkehendak lain, saya tidak ketrima di UNTID dan akhirnya saya mendaftar di Universitas Muhammadiyah Magelang dengan pilihan progam study Bimbingan dan Konseling.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Materi yang ada dalam kegiatan MOS/OSPEK